Di Balik Minuman Isotonik

Di Balik Minuman Isotonik

Minggu, 29 Juni 2008 | 03:00 WIB

Oleh Lusiana Indriasari

Minuman isotonik semakin gencar menyerbu pasaran. Melalui iklan, produk
ini dicitrakan mampu mengganti cairan tubuh yang hilang dalam waktu
singkat. Di balik kesan kesegarannya, minuman isotonik dapat berbahaya
apabila dikonsumsi sembarangan.
Sebuah iklan minuman isotonik di televisi mengatakan, ion di dalam
isotonik mampu menjaga kelembapan kulit dan tubuh lebih baik daripada
air biasa. Iklan lain menyebutkan, kehilangan dua persen cairan tubuh
akan menurunkan stamina dan konsentrasi.
Dosen pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian
Bogor, Fransiska Rungkat Zakaria, mengatakan, iklan produk isotonik
sebagian menyesatkan masyarakat.
Di iklan, seolah-olah isotonik bisa diminum siapa saja dan dalam kondisi
apa saja. Padahal, Fransiska mengingatkan, isotonik tidak bisa
dikonsumsi sembarangan karena minuman ini mengandung garam natrium
(NaCl).
“Coba perhatikan labelnya, pasti ada kandungan Na dan Cl nya,” tutur
Fransiska. Ia menambahkan, minuman isotonik itu tidak lain adalah
larutan garam. Oleh produsennya, larutan itu kemudian diberi tambahan
zat lain, seperti vitamin.
Ion yang disebut-sebut sangat bermanfaat bagi tubuh sebenarnya juga
tidak hanya terkandung pada isotonik. Setiap garam yang dilarutkan dalam
air, kata Fransiska, pasti akan berubah menjadi ion Na dan ion Cl.
“Jadi, ion yang terkandung dalam sayur lodeh dengan ion dalam isotonik
itu sama saja,” tutur Fransiska.
Karena berisi garam, isotonik tidak boleh diminum sembarangan. Apabila
berlebihan, kadar garam dalam tubuh akan menyebabkan tekanan darah
tinggi atau hipertensi. “Bila sudah kena hipertensi, tinggal menunggu
saja bagian tubuh mana yang jebol duluan,” kata Fransiska.
Dari makanan
Apabila tubuh kita berkeringat, natrium dan klorida yang terkandung
dalam cairan tubuh ikut keluar melalui pori-pori kulit. Jika kedua zat
itu tidak digantikan, sel-sel tubuh kita lama-lama akan rusak dan mati.
Persoalannya, dari manakah zat natrium dan klorida itu diperoleh? Apakah
harus dari minuman isotonik? Jawabannya, tidak.
Menurut Fransiska, makanan yang kita konsumsi sehari-hari sudah cukup
untuk menggantikan natrium dan klorida yang keluar bersama keringat.
“Setiap kali masak, kita selalu menggunakan garam. Itu sudah cukup untuk
mengganti garam yang keluar dari tubuh. Bahkan berlebih,” papar
Fransiska.
Ia mengingatkan, dalam kondisi normal, tubuh orang dewasa hanya
memerlukan 2,3 gram natrium per hari, sedangkan klorida hanya 50-100 mg.
Pada anak-anak, kebutuhan dua zat itu lebih sedikit dibandingkan dengan
orang dewasa.
Apabila kita memasak tanpa garam, kebutuhan natrium dan klorida juga
sudah bisa dipenuhi dari bahan makanan. Ia mencontohkan, 1 ons daging
merah mengandung 70 mg natrium, sementara setiap 10 ons nasi mengandung
10 mg natrium.
Bahan makanan lain, seperti telur, daging ayam, kacang-kacangan, buah,
dan sayur, juga mengandung natrium. “Karena itu, pada kondisi normal,
kita tidak perlu lagi mengganti cairan tubuh dengan isotonik,” kata
Fransiska.
Fransiska mengingatkan, isotonik lebih cocok dikonsumsi atlet yang
menggeluti olahraga berat. Pada atlet olahraga berat, kebutuhan sodium
memang lebih tinggi dari orang biasa, yaitu 5-7 gram per hari.
Meski begitu, sebaiknya dihitung lebih dulu apakah natrium dan klorida
yang dibutuhkan atlet bersangkutan sudah cukup didapat dari makanan yang
dikonsumsi. Bila masih kurang, boleh saja ditambah dengan isotonik.
Di negara maju, kata Fransiska, ada lembaga yang meneliti dan menghitung
berapa jumlah natrium pada makanan yang dikonsumsi atlet. Hasilnya, menu
makanan yang dihidangkan tiga kali sehari itu sudah mengandung 6 gram natrium.
Mengecoh Meski isotonik tidak boleh dikonsumsi sembarangan, beberapa iklan produk
isotonik justru memakai model orang biasa (bukan atlet) sebagai konsumen
isotonik. Minuman isotonik itu juga ditenggak pada kondisi biasa saja,
seperti terjebak macet yang tidak selalu identik dengan keluarnya
ion-ion tubuh secara berlebihan. Bahkan disebutkan, tanpa menyebut
kondisinya, isotonik lebih baik dari air biasa.
Menurut Fransiska, iklan semacam itu sangat menyesatkan masyarakat.
Produsen boleh saja menarik pembeli dengan iklan yang kreatif, tetapi
dalam iklan juga harus dicantumkan informasi yang jelas, bukan informasi
menyesatkan.
Produsen seharusnya juga mencantumkan peringatan minuman itu mengandung
garam. Agar konsumen bisa mengambil keputusan terbaik, harus disebutkan
pula berapa jumlah garam yang dibutuhkan manusia per harinya.
“Memang produsen akan ribut. Kalau label itu diberlakukan, produk mereka
tidak akan laku. Meski demikian, jangan karena kepentingan ekonomi,
kesehatan masyarakat dipertaruhkan, ” kata Fransiska. Jadi, meski
kelihatannya menyegarkan, hati-hati bila ingin mengonsumsi isotonik.

Kenali Konsumen Anda (1) dan (2)

Si Harimau Agresif
Pernahkah anda menghadapi konsumen yang sangat sulit dihadapi? Dari konsumen yang banyak maunya, terlalu menuntut, susah mengambil keputusan, atau model konsumen lainnya yang membuat anda stress.

Sebenarnya solusi masalah ini sangatlah sederhana. Salah satunya adalah dengan mengenali karakter konsumen anda dengan lebih seksama dan mengatasinya sesuai dengan sifat dan kebiasaan mereka.

Secara umum, karakter konsumen terbagi atas 4 golongan besar. Yang pertama, Si Harimau yang agresif, tanpa basa basi, suka pegang kendali, sering memotong pembicaraan, menghindari detail, fokus dengan hasil dan tujuan akhir, dan tidak suka membuang-buang waktu.

Untuk menghadapi Si Harimau ini, anda harus asertif dan tidak perlu banyak berbasa basi. Di awal meeting, katakan bahwa anda mengerti bagaimana sibuknya mereka dan bagaimana berharganya waktu bagi mereka. Katakan saja bahwa anda akan langsung pada inti permasalahan dan selalu fokuskan isi percakapan pada keuntungan yang bisa mereka dapatkan dari produk atau jasa anda.

Pertahankan posisi anda dengan kepala dingin terutama saat mereka berusaha menekan anda, jangan mudah menyerah. Bagi mereka, ini semua bukanlah tentang anda secara pribadi tapi benar-benar hanya untuk kepentingan bisnis mereka. Terakhir, tanyakan langsung keputusan mereka di akhir meeting -dan yang paling penting- tanpa basa basi.
Si Merak yang Supel
Setelah Si Harimau yang Agresif, karakter konsumen lainnya adalah Si Merak yang Supel. Merak memiliki kepribadian yang sangat terbuka dan supel. Sayangnya, karakter ini juga punya sifat egois yang berlebihan.

Mereka seringkali terlambat datang ke meeting, suka memotong pembicaraan, dan senang sekali bercerita panjang lebar sampai akhirnya waktu meeting pun habis terbuang begitu saja. Sepertinya mereka lebih tertarik pada cerita mereka sendiri daripada mendengarkan penawaran bisnis anda.

Untuk karakter Merak, meeting bisnis bukanlah pendekatan yang tepat. Mereka lebih menyukai percakapan informal dan sangat menghargai hubungan baik antar teman. Jadi, bersikaplah sebagai teman dan bukannya penjual.

Keputusan mereka untuk membeli sesuatu seringkali berdasarkan pada intuisi dan pandangan mereka terhadap anda secara personal. Utarakan bagaimana produk/jasa anda akan meningkatkan status atau image mereka. Dengan kata lain, penuhi ego mereka.

Aroma Kesuksesan Pria

Apakah orang menyadari kehadiran Anda di dekatnya karena aroma parfum yang sering Anda pakai? Apakah kekasih atau istri Anda membelikan parfum yang sama pada hari ulang tahun Anda tiap tahun?

Jika Anda menjawab ‘ya’ untuk kedua pertanyaan tersebut, Anda mungkin perlu sedikit perubahan dalam memilih parfum. Tinggalkan parfum Anda yang lama dan carilah aroma cologne yang baru untuk Anda.

Jika Anda ingin tampil beda dan punya ciri khas aroma parfum sendiri, Anda bisa mencampurkan parfum Anda dengan wewangian natural, seperti melati, vanilla atau cinnamon. Maka, Anda tak hanya akan membuat wanita tergila-gila, karena vanilla dan cinnamon terkenal sebagai ‘perangsang’, tapi Anda juga akan memiliki ciri khas aroma tersendiri.

Yang perlu Anda ingat, jika Anda bekerja di sebuah ruangan kantor yang relatif kecil, maka janganlah memakai parfum yang memiliki aroma yang kuat atau tajam. Pakailah parfom beraroma dasar citrus atau lemon.

Berganti-ganti parfum adalah salah satu cara jitu untuk selalu merubah style dan penampilan Anda, agar tak terkesan ‘monoton’.

Satu lagi, tiap perubahan penampilan yang Anda lakukan, seperti misalnya gaya tatanan rambut, kacamata dan busana, pastikan parfum Anda matching dengan ‘karakter’ baru Anda itu.

Dengan parfum yang tepat, aroma kesuksesan juga akan terpancar pada diri Anda. Sumber: kapanlagi.com

Pempek Kapal Selam yang Bernilai Gizi Tinggi

Pempek atau Empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau “cuko” (bahasa Palembang). Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Cuko adalah teman makan pempek yang setia, dibuat pedas untuk menambah nafsu makan.

Jenis pempek yang terkenal adalah “pempek kapal selam” adalah telur ayam rebus yang dibungkus dengan adonan pempek dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga yang lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau terkenal dengan nama “ada’an”), pempek kulit ikan, pempek pistel (isinya irisan pepaya muda rebus yang sudah dibumbui), pempek telur kecil, dan pempek kriting.

Pempek bisa ditemukan dengan gampang di seantero Kota Palembang. Ada yang menjual di restoran, ada yang di gerobak, dan juga ada yang dipikul. Juga setiap kantin sekolah pasti ada yang menjual pempek. Tahun 1980-an, penjual pempek bisa memikul 1 keranjang pempek penuh sambil berkeliling Kota Palembang jalan kaki menjajakan makanannya!
Makanan yang berasal dari Si Apek di tepi Sungai Musi ini, mudah didapat di penjaja dengan gerobak dorong sampai restoran. Makanan yang disukai anak-anak, remaja, dan orang tua ini kaya zat gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.Mendengar kata Palembang, otomatis pikiran kita akan tertuju kepada dua jenis makanan yang berkaitan dengan kota itu, yaitu buah duku dan empek-empek. Kata “duku palembang” dan “pempek palembang” begitu lekat di benak masyarakat Indonesia.

Sesungguhnya penghasil duku yang sangat enak itu bukanlah di kota Palembang, tetapi daerah lain di Sumatera Selatan. Demikian juga dengan pempek, sulit untuk mengatakan bahwa pusatnya adalah Palembang karena hampir di semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.

Menurut sejarahnya, pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badarudin II berkuasa di Kerajaan Sriwijaya. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan “apek”, yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina.

Berdasar cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang “apek” berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi. Hasil tangkapan itu belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Si Apek kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan “pek … apek”, maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.

Jenis Pempek
Pempek merupakan produk pangan tradisional yang dapat digolongkan sebagai gel ikan, sama halnya seperti otak-otak atau kamaboko di Jepang.

Bahan baku utamanya adalah ikan, tapioka, air, dan garam. Prinsip pengolahannya terdiri dari penggilingan daging ikan, pencampuran bahan, pembentukan, dan pemasakan.

Pada awalnya pempek dibuat dari ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih.

Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti tenggiri, kakap merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah.

Jenis pempek di pasaran sangat bervariasi tergantung bahan baku dan cara pemasakannya. Jenisnya antara lain adalah pempek lenjeran, telur (kapal selam), pastel (kates), kerupuk (keriting), tahu, lenggang, panggang, serta adaan. Dari sekian jenis pempek, yang paling populer adalah lenjeran (silinder) yang adonannya merupakan adonan dasar bagi jenis pempek lainnya.

Proses Pembuatan
Proses pembuatan pempek adalah sebagai berikut: Daging ikan giling dicampurkan dengan air dengan perbandingan 1:1. Kemudian ditambah garam secukupnya.

Sambil terus diaduk, ke dalam campuran ikan dan air tersebut ditambahkan tepung tapioka sedikit demi sedikit sampai terbentuk adonan yang kalis dan tidak lengket di tangan. Pengadukan adonan bertujuan untuk membentuk adonan yang kompak dan mudah dibentuk.

Cara pembuatan sangat mempengaruhi kekenyalan dan aroma pempek, terutama pada tahap pengadukan dengan tepung tapioka untuk menghasilkan adonan yang kompak dan mudah dibentuk. Pengadukan membutuhkan keterampilan khusus agar gelembung-gelembung udara tidak terperangkap di dalam adonan.

Setelah adonan terbentuk, adonan tersebut dapat dibuat menjadi beragam jenis pempek atau makanan lain seperti tekwan, model, celimpungan, atau kerupuk kemplang. Beragam jenis pempek dapat dibuat dari adonan dasar, antara lain berbentuk bulat lonjong (lenjeran), seperti mi (keriting), atau diisi telur (kapal selam), parutan pepaya muda (pastel), tahu, dan lain-lain.

Setelah pencetakan, langkah selanjutnya adalah pemasakan. Pemasakan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu perebusan, pengukusan, penggorengan, dan pemanggangan. Proses pemasakan tersebut akan menghasilkan pempek rebus, goreng, serta panggang atau lenggang.

Untuk pempek lenjeran (panjang 15 cm dan diameter 4 cm), pemasakan dilakukan dengan perebusan, yaitu memasukkan lenjeran ke dalam panci berisi air mendidih. Pempek yang telah matang akan mengapung di permukaan air perebus dan jika ditekan dengan tangan akan terasa lembut dan kenyal sampai ke bagian dalamnya.

Lama perebusan dipengaruhi oleh ukuran lenjeran. Namun, biasanya membutuhkan waktu sekitar 20-90 menit. Proses perebusan bertujuan agar pati mengalami proses gelatinisasi, sehingga granula pati mengembang dan proteinnya terdenaturasi. Pengembangan granula pati disebabkan oleh molekul-molekul air yang melakukan penetrasi ke dalam granula dan terperangkap dalam susunan molekul-molekul amilosa dan amilopektin.

Selain dengan perebusan, pemasakan pempek dapat juga dilakukan dengan pengukusan pada suhu 80oC selama 30 menit.

Daya Tahan Simpan
Setelah matang, pempek diangkat, ditiriskan, dan didinginkan sesaat agar tidak cepat basi. Daya awet pempek relatif rendah, yaitu hanya tahan sekitar tiga hari pada suhu kamar.

Jika disimpan di dalam refrigerator (lemari pendingin), daya tahannya meningkat hingga sekitar empat minggu.

Kombinasi pengemasan secara vakum dan penyimpanan beku dalam freezer, dapat meningkatkan daya awet empek-empek hingga 40 hari lebih. Penyimpanan yang terlalu lama akan menyebabkan terbentuknya lendir pada permukaan produk dan menimbulkan citarasa yang tidak enak.

Produsen pempek berusaha memperpanjang daya awet dengan cara meniriskan air yang menempel pada permukaan pempek dengan kain bersih. Untuk pemasaran ke luar daerah, permukaan pempek biasanya dilumuri dengan tepung tapioka agar tetap kering.

Lamanya proses perebusan dan pengukusan harus dikendalikan supaya tidak terlalu banyak menghilangkan zat gizi. Sebagaimana diketahui, zat protein, vitamin, dan mineral dari bahan dapat larut ke dalam air perebus atau pengukus, sehingga kadarnya menjadi berkurang pada pempek.

Nilai Gizi Kapal Selam Paling Tinggi
Di daerah asalnya, pempek dapat dimakan setiap saat, khususnya sebagai makanan selingan, tanpa mengenal waktu.

Di restoran, pempek lebih digolongkan sebagai makanan pembuka (appetizer), yaitu jenis makanan yang dihidangkan dalam keadaan panas atau dingin, yang disajikan pada permulaan dari suatu urutan makanan lengkap.

Penelitian tahun 1980 menunjukkan bahwa persentase hotel dan restoran yang menghidangkan pempek sekitar 44,4-66,7 persen. Seiring dengan penerimaan masyarakat yang kian meluas, tentu saja jumlah restoran penjual pempek kian bertambah dari waktu ke waktu.

Pempek merupakan makanan tradisional masyarakat Palembang yang terbuat dari bahan dasar daging ikan giling dan tepung tapioka. Pempek memiliki citarasa khas dan disukai masyarakat, memiliki nilai ekonomi dan gizi yang cukup tinggi. Kandungan gizi utama pada pempek adalah protein, lemak, dan karbohidrat yang diperoleh dari ikan dan tepung tapioka. Kandungan gizi lainnya berupa vitamin dan mineral.

Perbandingan ikan, air, tepung tapioka, dan garam sangat berpengaruh terhadap nilai gizi, rasa, warna, kekenyalan, serta karakteristik lainnya. Penggunaan ikan akan mempengaruhi citarasa dan aroma makanan ini.

Penggunaan ikan yang semakin banyak akan meningkatkan kadar lemak, protein, dan rasa enak pempek, tetapi tentu saja harganya menjadi lebih mahal. Pempek yang dijual murah biasanya terbuat dari tepung kanji yang ditambahkan penyedap rasa, tanpa menggunakan ikan. Jenis ini di Palembang disebut sebagai pempek dos.

Komposisi zat gizi pempek berbeda-beda menurut jenis serta bahan baku ikan yang digunakan. Pempek kapal selam memiliki kadar protein, lemak, dan vitamin A lebih tinggi dibandingkan jenis lainnya karena adanya penambahan telur di dalamnya.

Pempek dalam porsi lengkap memiliki kandungan zat gizi yang lebih baik dibandingkan dalam bentuk satuan. Komposisi gizi pempek juga berbeda-beda menurut daerah asalnya

Mengingat demikian khas citarasa dan cukup tingginya kadar gizi pempek, maka tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak mencobanya. Mengapa tidak dimulai dari sekarang?

*sumber:
– kompas.com
– wikipedia

Kode Babi Pada Makanan Kemasan

Assalamu’alaikum
Oleh Dr.M. Anjad Khan

Salah seorang rekan saya bernama Shaikh Sahib, bekerja sebagai pegawai di Badan Pengawasan Obat & Makanan (POM) di Pegal, Perancis. Tugasnya, mencatat semua merk barang, makanan & obat-obatan Produk apapun yang akan disajikan suatu perusahaan ke pasaran, bahan-bahan produk tesebut harus terlebih dulu mendapat ijin dari BPOM Prancis dan Shaikh Sahib bekerja di bagian QC. Tak heran jika ia mengetahui berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan. Banyak dari bahan-bahan tersebut dituliskan dengan istilah ilmiah, namun ada juga beberapa yang dituliskan dalam bentuk matematis seperti E-904, E-141.

Awalnya, saat Shaikh Sahib menemukan bentuk matematis, dia penasaran lalu menanyakan kode matematis tersebut kepada orang Prancis yang berwenang dalam bidang itu. Orang Prancis menjawab, Kerjakan saja tugasmu, dan jangan banyak tanya …! Jawaban itu, semakin menimbulkan kecurigaan Sahib, lalu ia pun mulai mencari tahu kode matematis dalam dokumen yang ada. Ternyata, apa yang
dia temukan cukup mengagetkan kaum muslimin dunia. Hampir di seluruh negara bagian barat, termasuk Eropa pilihan utama untuk daging adalah daging babi.

Peternakan babi sangat banyak terdapat di negara- negara tersebut. Di Perancis sendiri jumlah peternakan babi mencapai lebih dari 42.000 unit. Jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkan dengan hwan lainnya. Namun, orang Eropa & Amerika berusaha menghindari lemak-lemak itu. Yang menjadi pertanyaan dikemanakan lemak-lemak babi tersebut ? Babi-babi dipotong di rumah jagal yang diawasi BPOM, tapi yang bikin pusing POM adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi.Dahulu sekitar 60 tahun lalu, lemak-lemak babi itu dibakar. Kini mereka
pun berpikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut. Sebagai awal uji cobanya, mereka membuat sabun dengan bahan lemak babi, dan ternyata berhasil. Lemak-lemak itu diproses secara kimiawi, dikemas rapi dan dipasarkan.

Negara di Eropa memberlakukan aturan yang mewajibkan bahan setiap produk makanan, obat-obatan harus dicantumkan pada kemasan. Karena itu, bahan dari lemak babi dicantumkan dengan nama Pig Fat (lemak babi) pada kemasan produknya. Agar mudah dipasarkan, penulisan lemak babi dalam kemasan diganti dengan lemak hewan. Ketika produsen ditanya pihak berwenang dari negara Islam,
maka dijawab lemak tersebut adalah lemak sapi & domba. Meskipun begitu lemak-lemak itu haram bagi muslim, karena penyembelihannya tidak sesuai syariat Islam.Label baru itu dilarang keras masuk negara Islam, akibatnya produsen menghadapi masalah keuangan sangat serius, karena 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produk ke negara Islam, mengingat laba yang
dicapai bisa mencapai miliaran dollar.

Akhirnya, mereka membuat kodifikasi bahasa yang hanya dimengerti BPOM, sementara orang lain tak ada yang tahu. Kode diawali dengan E ? CODES, E-INGREDIENTS, ini terdapat dalam produk perusahaan mutinasional, antara lain : pasta gigi, pemen karet, cokelat, gula2, biskuit, makanan kaleng, buah2an kaleng, dan beberapa multivitamin serta masih banyak lagi jenis makanan
& obat2an lainnya.

Karena itu, saya mohon kepada sesama muslim dimana pun, untuk memeriksa secara seksama bahan2 produk yang akan kita konsumsi dan mencocokannya dengan daftar kode E-CODES, berikut ini karena produk dengan kode-kode di bawah ini, positif mengandung lemak babi : E100, E110, E120, E-140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234, E252,E270, E280, E325, E326, E327, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436, E440, E470, E471, E472, E473, E474, E475, E476, E477, E478, E481, E482,E483, E491, E492, E493, E494, E495, E542, E570, E572, E631, E635, E904.

Adalah tanggungjawab kita bersama untuk mengikuti syari’at Islam dan juga memberitahukan informasi ini kepada sesama muslim lainnya.

Semoga bermanfaat,

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!